Site icon Media Konsumen

CELIOS: BPS curang dalam menghitung statistik pertumbuhan ekonomi indonesia 2025

CELIOS: BPS curang dalam menghitung statistik pertumbuhan ekonomi indonesia 2025

Kontroversi Kritik CELIOS terhadap Statistik BPS 2025

Advertisement

Isu mengenai tudingan CELIOS terhadap BPS terkait statistik pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sedang menjadi sorotan. CELIOS (Center of Economic and Law Studies) secara resmi meragukan dan mengkritisi data BPS, khususnya angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang dirilis BPS sebesar 5,12%. CELIOS menilai angka tersebut tidak sesuai dengan indikator ekonomi riil, seperti kontraksi PMI manufaktur, naiknya jumlah PHK, dan lemahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Sebagai tindak lanjut, CELIOS telah mengirim surat resmi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)—melalui United Nations Statistics Division dan United Nations Statistical Commission—untuk meminta audit serta peer-review terhadap metodologi statistik yang digunakan BPS. CELIOS khawatir data yang tidak transparan atau tidak akurat dapat menyesatkan pemerintah dalam pengambilan kebijakan ekonomi.

Meski demikian, CELIOS tidak secara eksplisit menyebut BPS “curang”, melainkan menyoroti anomali dan inkonsistensi data. Mereka menuntut transparansi dan peninjauan ulang agar kredibilitas statistik nasional tetap terjaga.

Di sisi lain, BPS tetap merilis angka dan teknis statistik secara berkala, serta memberikan penjelasan terbuka tentang metodologi yang digunakan dalam penghitungan data ekonomi nasional. Indikator ekonomi lain seperti gini ratio dan tingkat kemiskinan juga telah dipublikasikan dengan tren penurunan positif sepanjang tahun 2025.

Kesimpulan: Isu ini lebih merupakan kritik metodologis atas transparansi dan logika data ekonomi, bukan tudingan langsung kecurangan sistematis oleh BPS.

Exit mobile version